Senin, 14 April 2014

Hari Ini

Hai duniaku! lama tak bertemu. TIba tiba jadi kangen aja buka laptop, dan nulis disini lagi. Huh, sepi rasanya tanpa dunia yang udah membesarkan nama gue ini. Sama seperti judulnya, Hari ini, gue teringat sama sebuah surat ber-amplop biru, tissue berisi tulisan tulisan aneh, dan senyuman dari seorang wanita, entahlah,lebih layak disebut kisah lama atau masa depan.

Cinta yang tak terbalas, kalimat yang pas, untuk sebuah perasaan yang tak tersampaikan.
Dari awal sejak pertemuan itu, keinginan untuk bisa bersama mulai ada, dan  membuat hati ini terus berharap. Sampai pada suatu hari, gue menyadari bahwa dia bukan milik gue. dan sambil mendoakan kebahagiaanya, gue terdiam, dalam keheningan malam, yang semakin larut. Malam itu, untuk pertama kalinya, gue menangis, untuk cewek yang bahkan gak akan pernah bisa gue dapetin.

"Kenapa jatuh cinta itu sakit? Karna loe memberi padanya, sedangkan dia memberi pada yang lain."

Ditengah rasa sedih yang semakin mendalam, disertai hujan deras, ditambah dengan tangisan yang memilukan, gue akhiri malam itu dengan sebuah pertanyaan,

"Untuk apa gue menangis? Untuk orang yang bahkan gak pernah bisa gue milikin?"

Keesokan harinya, gue bangun. mata gue lebam. gue gak berani keluar kamar, takut diketawain orang rumah.Alhasil sampe sore gue tidak beranjak dari kasur mungil gue ini.

Malam harinya, gue keluar kamar, pergi ke balkon, duduk di kursi dan bermain gitar. Mungkin banyak orang yang lebih hebat permainannya dari gue, tapi gue sudah cukup puas dengan kemampuan gue ini.
sambil bermain, gue menatap langit, yang sedang cerah-cerahnya. Bintang menghiasi langit yang sudah menggelap itu.

Teringat akan kejadian yang lalu, tangan dan mulut gue secara otomatis memerintah otak untuk memainkan dan menyanyikan sebuah lagu,

"Ada yang lain, di senyummu, yang membuat lidahku, gugup tak bergerak. Ada pelangi, di bola matamu, dan memaksa diri, tuk bilang, aku sayang padamu."
(Jamrud - Pelangi di Matamu)

Dan semalaman gue duduk di balkon, mempertanyakan perasaan ini.

Gue yakin ini bukan hanya sekedar rasa suka yang dapat hilang dalam sekejap. Rasa ini yang telah mengganggu gue semalaman, ditambah lagi dengan senyumannya itu, yang membuat gue bengong selama hampir setengah jam.

Akhirnya malam panjang itu berakhir dengan sebuah keputusan,

Gue gak mau pindah, tapi gue harus pindah.
Kalo gue tetep mempertahankan konsep the one, dan tetep menanti dan berharap, kapan gue bisa dapet yang lebih baik?

Sejak malam itu gue jarang ke balkon lagi, gue lebih sering di kamar, dan main handphone. gue jadi lebih sering baca novel, gue jadi sering ke gramedia, beli novel. keseharian gue ngga terlalu berubah,

Setelah semua yang gue alami ini, dan semua cerita yang udah gue share sama kalian semua, intinya Hari ini gue cuma mau cerita, ya mungkin ada pengalaman kalian yang mirip dengan yang gue alamin, sedikit mirip, bahkan yang sangat tidak mirip, gue bisa pahami itu semua.

Oke, ada awal ada akhir, Hari ini cerita gue cukup sampai disini.

Meskipun kisahnya sudah selesai, kenangannya akan selalu diingat. Dari surat biru, tulisan aneh itu, dan wajahnya yang selalu terbayang bayang di benak. dari tawa bahagia bersama nya, sampai tangisan memilukan saat kehilangannya, dari semua yang pernah terjadi.

Sampai saat ini, percayalah.

Rasa itu masih ada.


Nonton deh