Selasa, 30 Juni 2015

Mengenang Kembali

Waktu terus berjalan, seperti jarum jam yang akan terus berputar.
Kita bisa mengulur waktu, tapi untuk menariknya, rasanya mustahil.
Itulah yang aku rasakan, selama 3 tahun terakhir ini.
Pagi yang cerah mengantar kaki ini ke depan gedung sebuah sekolah di pelosok desa Tegaljaya, 3 tahun yang lalu.
Memang jauh dari kata keramaian, namun inilah yang aku butuhkan. Sunyi dan sepi, hanya kicau burung yang terdengar merdu di telinga.
Aku terus berjalan sampai tiba di sebuah ruangan dimana anak anak lain sudah berkumpul.
"oh ini yang namanya MOS"
Semuanya masih terlihat kekanak-kanakan. Tapi masih belum ternodai oleh kerasnya hidup.
Hari demi hari yang berlalu aku jalani dengan penuh semangat, mendedikasikan diri untuk terus belajar dan mandiri demi masa depan yang cerah. Tapi sang waktu berlalu begitu cepat.
3 tahun kemudian, anak anak yang dulunya kecil dan lucu, tumbuh menjadi remaja yang tampan dan cantik. Sifat anak anak pun mulai mengalami pendewasaan. Banyak yang berubah, tapi rasa kebersamaan masih erat dalam diri setiap pribadi.
Pagi yang cerah akhirnya diakhiri dengan malam yang dingin. Tawa bahagia akhirnya diakhiri dengan tangisan sedih bercampur haru. Tepat tanggal 11 Juni 2015, kami mengakhiri 3 tahun berharga ini. Semua mata tertuju pada sebuah layar yang menampilkan semua kenangan.
Mataku mulai berkaca-kaca. Entah bahagia atau sedih yang harus diungkapkan. Memang, lulus dengan nilai memuaskan itu suatu hal yang membahagiakan. Tapi berpisah dengan teman seperjuangan itu sangatlah menyedihkan.
Semua terasa berbeda. Meskipun tetap bisa berkomunikasi mengingat canggihnya teknologi saat ini, tapi suasana kelas yang ramai dan penuh canda tawalah yang dirindukan.
Gedung sekolah juga menjadi saksi, betapa banyak kisah cinta yang telah terjadi. Aku salah satu orang yang terlibat, dari sekian banyak orang yang telah jatuh cinta. Kadang manis kadang pahit, tapi itulah yang membuat setiap kisah cinta bermakna dan menjadi lebih hidup.
Mengenang banyaknya kisah jatuh cinta dan kehilangan, dan sekarang semua terasa beku.
Segala kenakalan dan keseruan di masa lalu hanya akan menjadi kenangan. Untuk mengingatkan betapa berharganya waktu bersama orang orang yang disayangi.
Setelah berjalan diatas semua kenangan, aku menyadari betapa bodohnya diriku di masa lalu. Membuang banyak kesempatan dan gak pernah menghargai waktu yang ada.
Saat semuanya terasa dingin dan tak ada lagi kata kata yang tersisa untuk diucapkan, hanya ada kata perpisahan yang dapat dilontarkan oleh setiap insan.
Sekarang gak ada waktu yang bisa ku beli, semuanya udah berjalan lurus kedepan. Aku cuma perlu mengejar dan meraih kembali waktu yang tersisa dengan bersungguh sungguh dalam segala hal.
Ini bukan akhir, teman. Ini baru awal dari cerita baru yang akan kita mulai. Aku gak pernah melupakan kalian, begitupun kalian kan?
Kekonyolan yang kita udah buat, semua udah jadi kenangan. Tapi suatu saat pasti kita punya waktu untuk melakukan semua kembali.
Kita memang bertumbuh dewasa, tapi bukan berarti kita melupakan masa kecil kita.
Meskipun kita jauh, tapi kalian akan selalu jadi temanku.
Jika gak ada ruang di otak yang bisa dipakai untuk mengingat, simpanlah di hati.
Good friends are hard to find, harder to leave, and impossible to forget.
Terimakasih atas 3 tahun yang berharga ini, teman teman.

-Lion Bagaskara

Nonton deh