Selasa, 30 Desember 2014

Serangga oh Serangga

Di musim hujan kayak gini, biasanya ada aja serangga yang masuk rumah.
Ya gak kaget juga sih, bagi rumah yang lokasinya berdekatan dengan sawah, seperti rumah gue ini.
Sebagai penghuni rumah, gue yang paling sering kena imbasnya.

Pertengahan 2012 lalu, rumah ini direnovasi. Gue udah seneng duluan karna di iming-imingi kamar di lantai 2 yang bagus. Setelah sebulan, gue baru menyadari, balkon di depan kamar, jadi tempat favorit para serangga buat singgah. Pertama gue biasa aja. Lama kelamaan jadi risih juga, karna ada aja serangga yang masuk kamar.
Lampu yang panjangnya 6 jengkal, 220 volt, cukup terang buat kamar gue yang gak besar besar banget.
Masalahnya, karna lampu yang terangnya mencolok ini, serangga bernama LARON, mondar mandir masuk ke kamar. Setiap malem ada aja nempel di jidat. Hampir setiap malem gue harus matiin lampu, biar ilang aja serangga satu ini.

Ada lagi makhluk bernama KECOAK. bagi kalian yang pernah bertemu makhluk menjijikkan ini, berarti kita senasib.
Pernah gue lagi belajar, tiba tiba kecoak ini keluar dari belakang meja belajar dan hinggap di buku pelajaran gue. Pertamanya gue tenang, dan stay cool karna ada adek gue di belakang. Tiba tiba makhluk ini mulai mengepakkan sayap, dan terbang dengan indahnya. Gue histeris, teriak teriak kayak orang kesurupan, dan dengan cepat gue lari kebawah. Sampe bawah, gue baru sadar ternyata adek masih di atas. Herannya gue, kenapa dia gak teriak.
Setelah gue ke atas, makhluk menjijikkan ini udah terbaring gak berdaya di lantai.
Lalu gue tanya ke adek gue,

"Siapa yang melakukan semua ini?"

Dengan santai dia jawab,

"Aku"

Spontan gue bertanya,

"Pake apa bunuh nya?"

Dia lalu menunjuk buku pelajaran yang tadi gue baca.
Malu abis.

Setelah bertahun tahun terkena tekanan batin karna serangga serangga ini, gue gak tahan. Gue harus bangkit dari ketakutan dan melawan mereka semua.
Layaknya perang, kita harus punya senjata. Tapi kali ini kita pakai buat lawan serangga.

Pertama, buku.
Memang kelihatan simple, tapi disaat saat tertentu, buku jadi senjata paling ampuh buat bunuh serangga. Gak percaya?
Kalo ada serangga yang kalian rasa bikin risih, tinggal ambil buku, lempar. Serangganya ketindih, tapi belum mati? Gampang. Injek aja. Crot, KO.

Kedua, Raket Listrik.
Senjata satu ini lumayan keren karna bisa ngeluarin listrik, serasa chidori gitu. Tinggal kibaskan aja, tunggu serangganya tewas tersengat aliran listrik.
Gak ada raket listrik? Raket badminton pun jadi. Ada serangga lewat, smash aja. Tewas lah dia.

Pada kondisi tertentu, barang barang di dekat kita juga bisa jadi senjata. Pernah gue lagi main gitar, tiba tiba ada kecoak yang masuk dari jendela. Gue ambil ancang ancang. Saat kecoak nya terbang, gue ayunkan gitar, buakk. Kecoak mental, tewas. Wow, serasa pemain kasti.

Akhir akhir ini gue alih profesi jadi tukang bantai serangga. Entah kalo ini jadi pekerjaan tetap, udah berapa rupiah yang gue dapatkan per hari nya.

Ya gitu aja sih pengalaman gue sama makhluk makhluk bernama serangga ini. Ada yang senasib? Tinggal di praktekin aja sendiri pada serangga tercinta di rumah anda.

Salam kucing pertigaan!

Rabu, 08 Oktober 2014

Sebuah Kebahagiaan Sederhana

Hai..
Gue gatau harus mulai dari mana karna udah lama banget gue ga nulis disini lagi.

Well, it's a long time, so i have a lot of story.

Di malam yang dingin ini, sebenarnya gue sedang mencoba untuk tidur. Tapi entah kenapa mata gue masih terbuka lebar.
Setelah gue pikir pikir ternyata tadi gue tidur siang.

Sementara itu, jari jari tangan ini kangen menulis sesuatu. Dengan hawa dingin yang menusuk tulang, gue jadi semakin terjaga.

Oke, kembali ke topik pembicaraan, waktu yang kosong selama berbulan bulan ini gue isi dengan banyak hal. Salah satunya adalah tentang cinta.

Bicara soal cinta, semua orang punya kisah nya masing masing. Ada yang mengundang tawa, senyum bahagia.
Tapi tak sedikit juga kisah cinta yang membuat air mata kita membanjir dimana mana.

Contohnya, Temen gue, Renal.
Dia suka sama seorang adek kelas, cewe pastinya, namanya Ani. Gue gatau kenapa dia bisa suka sama Ani, sedangkan ketemu dan berbincang bincang aja ga pernah.
Ya, sebagai teman yang baik, gue bantu dia untuk dekat dengan Ani.

Renal bertanya Pin Blackberry Messenger Ani pada gue, dan kebetulan gue ada contact nya.
Setelah gue kasi, dan dia invite, dia lalu berdoa semalaman agar invitation nya itu diterima oleh Ani.
Sukses. Mereka sekarang berteman di BBM.
Hal pertama yang harus dipikirkan adalah bagaimana cara merangkai kata saat berkenalan. Renal termasuk orang yang baik dalam membuat kata kata. Tapi, karna dia sangat gugup, akhirnya gue-lah yang diminta untuk BBM si Ani.

"Yon, tanyain si Ani, dia kenal gak sama aku?"
"Ya kenal lah, kamu kan vokalis, semua orang lihat kamu pas manggung"
Gue mencoba membuat Renal percaya diri.

Siang itu akhirnya gue PING!!! si Ani.

Sore harinya, BBM gue di bales.
"Iya kak?"

Lalu gue kirim screenshot nya ke Renal. Dia syukuran 3 hari 2 malem.

"Akhirnya dibales yon, ayo tanya dong dia kenal ga sama aku"
"Iya sabar-_-"

Ketidaksabaran Renal membuat gue sewot sendiri. Kenapa gue yang harus nanya? Kenapa engga dia aja?
Apa dia mendadak jadi bisu kalau deket cewe? Gue bayangin Renal setengah mati bilang "i love you" ke Ani.
Akhirnya gue BBM Ani lagi.

"Kamu kenal sama Renal anak kelas 9 dek?"

Setelah beberapa menit menunggu akhirnya dibales juga.

"Engga kak, kenapa?"
Mampus, Renal ga dikenali. Lalu gue bales singkat "gpp"

Gue BBM Renal dengan perasaan was-was, jangan jangan setelah Renal tahu, dia jadi stress dan bunuh diri.
Gue kirim screenshot nya, dan setelah beberapa menit, seketika chat gue sama Renal dibanjiri emotikon ini : :'(

"Huh, sabar ya, nal"
Gue tahu perasaannya karna gue juga pernah mengalami nya.

Unrequitted love itu memang sakit. Seperti orang yang perasaannya tak pernah tersampaikan.

Belakangan ini, gue tahu bahwa si Ani pacaran sama teman kelasnya. Gue ingin memberitahukan kepada Renal, tapi gue takut melihat reaksi nya.
Akhirnya setelah menimbang nimbang beberapa kemungkinan, termasuk kemungkinan terburuk, sampai kemungkinan yang tidak masuk akal seperti Renal akan menuju ke kelas si Ani dan nangis jejeritan sambil mohon-mohon supaya Ani putus, seperti di sinetron sinetron. Gue memutuskan bahwa hal ini akan gue sampaikan.

"Renal, si Ani pacaran sama anu"
"Anu siapa?"
Gue berpikir kalau Renal mengira si Ani pacaran sama Titit.
"Itu loh temen kelas nya si Ani"
"Oh"
"Renal, kamu gapapa kan?
"Aku gapapa kok, aku ikhlas."

Mendengar jawaban Renal, hati gue tersentuh. Gue merasakan betul perasaan orang yang kehilangan.
Senyum kecil terlihat di wajahnya. Dia bahagia. Dia bahagia karna dia mengikhlaskan.

Terkadang kita hanya perlu mengikhlaskan yang memang bukan milik kita.

Gue sadar, dulu gue terus mencari kebahagiaan semu, dari orang orang yang bukan untuk gue.
Akhirnya gue selalu sakit hati, kehilangan.

Dan sekarang, gue sadar kalau gue sudah punya seseorang yang selalu ada buat gue.
Perbincangan yang setiap hari kita lakukan selalu membuat waktu terasa singkat.
Gue merasa nyaman jika berada didekatnya.

Kebahagiaan sederhana gue adalah ketika dekat dengan dia.
Seperti rumah, dia adalah tempat gue pulang. Karena dia itu seperti rumah yang sempurna, sesuatu yang bisa menghilangkan sakit kepala akibat keseharian yang melelahkan, dan menawarkan kenyamanan.

Mungkin, gue benar benar akan berhenti mencari, karna gue sudah benar benar menemukan kebahagiaan sederhana gue.

Sekarang tinggal butuh keberanian untuk mengatakan,
"Berhentilah mencari, karna aku sudah menemukanmu."

Rabu, 09 Juli 2014

Hanya Sebuah Cerita

Selamat pagi blogger!
Kali ini, gue mau share sebuah puisi tentang diri gue sendiri.. judulnya,

"Hanya Sebuah Cerita"

Entah ini layak disebut puisi atau engga.

Malam itu, seorang pria dengan wajah muram terlihat menaiki tangga,
Tak seorangpun yang memandanginya,
Karna memang dia hanya sendirian..

Ia mengambil gitar dan mulai memainkannya, rembulan dan bintang hendak menyapanya, tapi apa ada, ia tak bisa apa apa.

Kakinya yang mulai letih itu berjalan menghampiri pulau kapuk kecilnya, yang akan membawanya ke alam mimpi..
Tiba tiba ia terbangun, ada suara yang menggangu tidur nyenyaknya

"Anjir.."
Gumamnya dalam hati..
Suara itu berasal dari handphone nya..
Alarm hp yang nyaring itu membuatnya terjaga..
"Oh ya, nonton bola!"
Ia hampir lupa untuk apa alarm itu ia nyalakan..

Ya, pria itu memang suka menonton bola,
Apalagi sekarang sedang ada "demam piala dunia"..
Hal itu sering membuatnya tak tidur semalaman, dan kadang kadang ketiduran...

Cahaya matahari mulai menembus jendela kaca..
Membias dengan sempurna, tepat di mata kanannya..
Membangunkan raga itu dari istirahat malam..

"Hari ke 126 dan aku masih sendiri.."
Entah siapa yang ia ajak berbicara...

Harinya menjadi semakin hampa,
Setelah rentetan kejadian yang membuatnya kaku pada rasa cinta..

Hatinya menjadi dingin dan beku..
Tak ada satupun yang dapat memberinya perasaan itu..
Ya, hanya cinta yang dapat membuatnya merasa seperti dulu..

Sekarang wajah dinginnya itu tertegun di depan kaca..
Menyadari betapa bodohnya dirinya..
Apa yang ada sekarang hanya penyesalan yang sia sia..
Rasa sakit yang terus membuatnya minta tolong..
Impiannya hanya sekedar mimpi di siang bolong..

Bagaimana?
Lebih mirip cerpen kan?

Ingat, jangan jadi silent reader..
Balasan balasan kalian sangat berarti bagi gue untuk tetap berkarya dan memperbaiki penulisan agar semakin baik lagi kedepannya.

Hehe..
Okelah, selamat pagi dan selamat beraktivitas!
Salam kucing pertigaan! :D

Rabu, 18 Juni 2014

Malam Perpisahan

Udah lama ya ternyata, sejak post terakhir gue. Rasanya blog ini udah jarang keurus lagi.

Karna sekarang gue udah libur panjang, jadi blog ini gue bersihin dulu, ada kotoran cicak di banyak tempat.

Oke, Lion yang dulu, yang rasanya terlalu percaya diri tentang cinta, sekarang udah gak ngerti apa-apa. Terlalu sering berpisah membuat gue gak ngerti arti cinta sesungguhnya.

Apa cinta memang sesakit ini?
Apa cerita ini harus selalu dipenuhi perpisahan?

Oke, kita mulai dari awal.
Tanggal itu, 12 Juni, menjadi hal yang tak terlupakan bagi gue, dan ketiga temen gue (Krisna, Semy, dan Aldi).

Sebelumnya, kami sama sekali gak berpikir  kalau band ini bisa ngisi acara di pensi.
Awalnya, ini hanya karna iseng.
Lalu kami mulai serius, karna untuk mencapai sesuatu diperlukan keseriusan.
Kerja keras kami selama setahun terbayar lunas, dengan penampilan kami selama 10 menit diatas panggung pertama kami itu.
Mungkin secara individu kami sudah sering naik panggung, tapi kami merasa bangga karna melakukannya berempat.

Tapi, ini baru awal.
Masih banyak tantangan yang akan kami hadapi.
Tapi, setidaknya kami tidak perlu takut, karna kami tidak merasa sendirian.
Kesendirian itu sering kali membuat kita merasa sedih, dan membuat hati menjadi kosong.
Tapi tenang aja, hati gue ini udah terisi sama yang namanya teman sejati.
Tidak perlu banyak teman, sedikit juga tak apa, cukup beberapa teman yang bisa dipercaya.

Bendera semangat akan terus berkibar selama kami masih bersama.

Di hari itu, tepat nya malam itu, secara tidak sengaja gue melihat senyumnya. Masih semanis dulu, tapi gue sadar senyum itu bukan buat gue.

Di malam itu, yang gue bisa lakukan hanya diam dan memandangi senyumnya itu. sekarang gue bebas melakukannya secara diam-diam.
Lucu rasanya, tapi hanya ini yang bisa gue lakukan sekarang.

"Angin malam, sampaikan padanya, bahwa ku tak mau sendiri..
Angin malam sampaikan padanya bahwa dia indah di hatiku.."

Alunan lagu itu membuat gue mengingat semua memori indah dulu.
Tapi sekarang semua terasa berbeda.
Cinta memang selalu berakhir dengan kesedihan.

Acara itu berakhir dengan meriah, sekitar jam setengah 10 malam.
Gue mengambil motor, dan akhirnya pergi.
Sepanjang perjalanan pulang, gue gak terlalu ngebut.
Gue jadi bisa melihat setiap sudut jalan.
Jalan sepi yang hanya bercahayakan lampu jalan yang sudah agak redup, membuat suasana semakin dingin.

Tiba-tiba semua kenangan seperti sengaja diputar kembali di otak ini.
Sekeras apapun gue mencoba melupakannya, hal itu akan terus gue ingat.

Rasanya hancur setiap melihat dia perlahan menjauh.
Jejak kaki yang kita buat bersama akhirnya hancur tersapu ombak.

Kita masih ada, tetapi cerita kita sudah berakhir.

Gue sadar, malam itu adalah malam perpisahan gue dengan dia.

Itulah sepenggal cerita dari kejadian-kejadian yang gue alami. Memang lebih banyak sedihnya, tapi gue gak boleh nyerah dan berhenti berusaha, karna akan ada kebahagiaan diakhir kesedihan ini.
Seperti pelangi sehabis hujan.

Senin, 05 Mei 2014

Akhir Dari Cerita

Malam ini, mata gue gak mau nutup, saking dalem nya rasa sakit di dada ini. Gue gak pernah nyangka, gue gak pernah tau, orang yang bener-bener gue sayang, ninggalin gue, gitu aja.

Pagi itu gue bangun, karna itu hari minggu, maka gue tidur lagi. Sekitar jam setengah 9 gue bener-bener bangun, lalu gue kebawah, dan mencuri 1 buah ikan tuna goreng buatan ibu gue. (Gue memang kucing).

Setelah itu gue mencoba bbm dia.
"Pagi"
"Pagi juga"

Rasanya ada yang berbeda.

Berpuluh-puluh kalimat setelah ucapan selamat pagi itu, gue memberanikan diri bertanya ke dia.

"Kamu kenapa?"
"Gpp"

Jawaban yang membuat gue kesal, gue makin penasaran.

"Jangan boong sama aku"
"Buat apa boong"

Gue jadi makin yakin kalo ada sesuatu.

"Aku mau nanya sesuatu"
"Apa?"
"Kamu masih mau nepatin janjimu?"
"Masih"

Cukup senang denger jawaban itu, tapi hati gue masih gak tenang.

Setelah beberapa jam, gue tanya lagi.

"Kamu masih niat mau nepatin janjimu?"
"Aku gak tau apa aku bisa nepatin atau engga, setelah berbagai kejadian yang kita alamin, aku jadi pingin ngurungin diri buat nepatin janjiku."

"Apa gak ada kesempatan buat aku?"
"Sorry ya, aku gak bisa"

Gue gak membalas pesan dari dia lagi, terlalu sakit untuk melihat balasan-balasan selanjutnya.
Apa gue terlalu bersalah, sampai gak ada kesempatan lagi buat gue?

Siangnya, temen-temen gue dateng, gue mencoba menutupi perasaan gue di depan mereka semua. Gue mencoba tertawa dan tersenyum di depan mereka, ya, sebenarnya itu senyum palsu.

Gue berangkat untuk latian band sama mereka. Selama latian, gue jadi gak fokus, mikirin kejadian tadi. Mood gue hancur lebur, kayak makanan yang udah dikunyah 32 kali dan siap masuk ke kerongkongan. Gue berkali kali menyangkal rasa sakit ini.

Tapi, rasa sakit ini selalu muncul saat gue mencoba menutupinya.

Setelah seharian menyembunyikan rasa sakit ini didepan orang banyak, akhirnya gue gak tahan.

Malam itu, gue ke balkon, duduk dan menatap ke langit. Untuk pertama kalinya gue gak bawa barang favorit gue, gitar gue, ke balkon.
Gue menatap langit yang lagi cerah-cerahnya, langit yang berhiaskan bintang, membentuk rasi yang gue gak tau bentuknya. Suasana malam menambah kesunyian, suasana menjadi hening.

Gue jadi teringat sama kebiasaan yang hampir setiap malem gue lakuin sama dia, dulu.
Ya, liat bintang.

"Kamu lagi liat bintang gak?"
"Iya nih"
"Keren ya"
"Keren banget"
"Oh iya, semoga kita liat bintang yang sama ya."
"Iya, semoga aja :)"

Lalu gue menatap ke bawah, ke depan rumah, tempat gue dulu main gitar sama dia. Gue inget banget dulu permainan gitar gue masih asal asalan, tapi kita bisa main sama sama.

Setelah muak dengan semuanya, gue lalu masuk ke kamar, menutup pintu dan jendela, menutup kenangan yang dulu terasa sangat manis, yang sekarang hanya tersisa kehancuran yang menyakitkan.

Gue ingin menangis, menumpahkan semua perasaan gue dalam air mata kesedihan ini, tapi entah kenapa gak bisa.

Gue buka handphone, dan menyetel lagu Cinta Datang Terlambat-nya Maudy Ayunda. Berkali-kali gue puter lagu itu sampe gak ada artinya.
Sampe gue bener-bener bosen.

"Tapi saat semuanya berubah, kau jauh dariku, pergi tinggalkanku.."

Ya, semuanya memang sudah berubah.

"Disetiap kehilangan, disetiap kebohongan, disetiap kebenaran yang kau abaikan, dan setiap penyesalan dan perpisahan, ada sebuah kesalahan yang terlalu besar untuk disembunyikan."

Gue menyesali berbagai kebodohan-kebodohan gue selama ini, yang sekarang membuat dia mengabaikan kenyataan, kalo gue bener-bener sayang sama dia. Perpisahan ini memang murni karna salah gue, kesempatan itu hilang karna gue sendiri.
Gue jadi inget kata-kata Mario Teguh,
"Nasib itu AKIBAT,
dan Kita adalah SEBAB."

Rasa sakit ini semakin dalam, menusuk dan menusuk, dan gue makin larut dalam kesedihan.

"Pertahankanlah seseorang yang kau anggap berharga, karna besok mungkin kau akan kehilangannya."

Siapa yang tau, kapan seseorang akan meninggalkan kita. Dan hal itu yang terjadi sama gue.

Sekarang, beri aku alasan untuk mengisi lubang ini, menghubungkan jarak yang telah kamu buat dengan penolakanmu.

I'm just can't live in lie, anymore. Thank's for everything.

Sebuah kisah yang berawal dari sebuah pertemuan, pertemuan yang berakhir dengan sangat menyakitkan.

Goodbye.

Senin, 14 April 2014

Hari Ini

Hai duniaku! lama tak bertemu. TIba tiba jadi kangen aja buka laptop, dan nulis disini lagi. Huh, sepi rasanya tanpa dunia yang udah membesarkan nama gue ini. Sama seperti judulnya, Hari ini, gue teringat sama sebuah surat ber-amplop biru, tissue berisi tulisan tulisan aneh, dan senyuman dari seorang wanita, entahlah,lebih layak disebut kisah lama atau masa depan.

Cinta yang tak terbalas, kalimat yang pas, untuk sebuah perasaan yang tak tersampaikan.
Dari awal sejak pertemuan itu, keinginan untuk bisa bersama mulai ada, dan  membuat hati ini terus berharap. Sampai pada suatu hari, gue menyadari bahwa dia bukan milik gue. dan sambil mendoakan kebahagiaanya, gue terdiam, dalam keheningan malam, yang semakin larut. Malam itu, untuk pertama kalinya, gue menangis, untuk cewek yang bahkan gak akan pernah bisa gue dapetin.

"Kenapa jatuh cinta itu sakit? Karna loe memberi padanya, sedangkan dia memberi pada yang lain."

Ditengah rasa sedih yang semakin mendalam, disertai hujan deras, ditambah dengan tangisan yang memilukan, gue akhiri malam itu dengan sebuah pertanyaan,

"Untuk apa gue menangis? Untuk orang yang bahkan gak pernah bisa gue milikin?"

Keesokan harinya, gue bangun. mata gue lebam. gue gak berani keluar kamar, takut diketawain orang rumah.Alhasil sampe sore gue tidak beranjak dari kasur mungil gue ini.

Malam harinya, gue keluar kamar, pergi ke balkon, duduk di kursi dan bermain gitar. Mungkin banyak orang yang lebih hebat permainannya dari gue, tapi gue sudah cukup puas dengan kemampuan gue ini.
sambil bermain, gue menatap langit, yang sedang cerah-cerahnya. Bintang menghiasi langit yang sudah menggelap itu.

Teringat akan kejadian yang lalu, tangan dan mulut gue secara otomatis memerintah otak untuk memainkan dan menyanyikan sebuah lagu,

"Ada yang lain, di senyummu, yang membuat lidahku, gugup tak bergerak. Ada pelangi, di bola matamu, dan memaksa diri, tuk bilang, aku sayang padamu."
(Jamrud - Pelangi di Matamu)

Dan semalaman gue duduk di balkon, mempertanyakan perasaan ini.

Gue yakin ini bukan hanya sekedar rasa suka yang dapat hilang dalam sekejap. Rasa ini yang telah mengganggu gue semalaman, ditambah lagi dengan senyumannya itu, yang membuat gue bengong selama hampir setengah jam.

Akhirnya malam panjang itu berakhir dengan sebuah keputusan,

Gue gak mau pindah, tapi gue harus pindah.
Kalo gue tetep mempertahankan konsep the one, dan tetep menanti dan berharap, kapan gue bisa dapet yang lebih baik?

Sejak malam itu gue jarang ke balkon lagi, gue lebih sering di kamar, dan main handphone. gue jadi lebih sering baca novel, gue jadi sering ke gramedia, beli novel. keseharian gue ngga terlalu berubah,

Setelah semua yang gue alami ini, dan semua cerita yang udah gue share sama kalian semua, intinya Hari ini gue cuma mau cerita, ya mungkin ada pengalaman kalian yang mirip dengan yang gue alamin, sedikit mirip, bahkan yang sangat tidak mirip, gue bisa pahami itu semua.

Oke, ada awal ada akhir, Hari ini cerita gue cukup sampai disini.

Meskipun kisahnya sudah selesai, kenangannya akan selalu diingat. Dari surat biru, tulisan aneh itu, dan wajahnya yang selalu terbayang bayang di benak. dari tawa bahagia bersama nya, sampai tangisan memilukan saat kehilangannya, dari semua yang pernah terjadi.

Sampai saat ini, percayalah.

Rasa itu masih ada.


Minggu, 09 Maret 2014

Pengalaman "Mbok" Axel

Kali ini gue akan lanjut cerita tentang pengalaman "mbok" Axel.
Mbok itu adalah bahasa gaul dari "pembantu rumah tangga".
Maksud gue disini bukan gue yang jadi mboknya Axel, tapi mboknya Axel yang jadi mboknya Axel (nah, bingung kan) yaudah kita lanjut aja.

Selamat membaca :)

(NB : Disini gue akan memposisikan diri gue sebagai Axel. Meskipun kalo diliat liat gue sama axel itu GAK MIRIP ABIS.)

Gue punya cerita berawal dari suatu pagi yang kelam. Karna mbok Gue  yang tercinta (dengan asam urat yang sedang kambuh) menghiasi bagian pintu kamar gue sambil berkata kata dalam bahasa roh. Gue gak bisa tulis kata katanya disini, entah karna :
1. Gue gak mengerti bahasanya
2. Gue males nulis kata katanya
3. Gue capek nulis, karna terlalu panjang. Kalo gue tulis, bisa sampai mampus nulisnya.
Intinya sih,

"bangun xel nanti terlambat baru tau"

Tapi gue bantah kata katanya (dalam bahasa roh juga) lalu lanjut tertidur.

Ternyata kata mbok gue itu menjadi  kutukan.
Gue beneran "TERLAMBAT".
Di sekolah gue merinding mikirin kata kata mbok gue. Pelan tapi pasti... Itu yang gue takut. Setelah bel sekolah berbunyi, tandanya waktu untuk pulang, gue pun pulang (pasti lah ya masak gue bengong mikirin muka ganteng gue kayak dika si handsomeman*).

*) Dika adalah kakak kelas 9 yang wajahnya sangat tamfan, jadi kita sebagai adik kelas yang baik harus memujanya dengan sebutan handsomeman.

Sesampainya di rumah, gue minta tolong mbok gue, buat bikinin gue mi rebus, karna gak ada makanan sama sekali di meja makan. Nah yang bikin gue shock berat (nyaris stroke),
mbok gue buat mi rebus gak pake

"KUAH......"

gilak gak mikir sejauh ini gue tentang perjalanan hidup mbok gue. Kata temen gue, si Bima s. sih

"bisa gitu cii".

Saat gue liat mi tersebut gue bayangin gimana rasanya itu mi. Tapi organ dalam gue sudah tidak bisa menunggu lama (baca : laper berat), akhirnya gue lahap aja tu mi. Lidah mau protes tapi tak berdaya. selesai gue makan lidah kayak habis di rendem di air garam 7hari 7malem. Gilak asinnya mintak ampun... Tapi gue tetep tabah.

Gue lanjut tidur siang kira kira 2jam-an. Gue liat udh jam 3. Gue siap siap latihan basket. Gue gak sempet isi air sendiri. Gue minta bantuan mbok gue. Selesai gue siap, gue liat mbok gue dateng dari dapur bawa botol gue dengan isi air di dalamnya (yaiyalah masa darah, kecuali kalo mbok gue itu psikopat). Gue mulai merinding. Air di dapur dapet dari mana coba. Gue iseng nanyak.

"mbok ambil air dimana??? Di termos??"

mbok gue pun memberi tahu (dengan polosnya)

"bukan, ambil dari teko yang nempel di tembok"

Gue makin merinding. Gimana bentuk teko nempel di tembok. Gue sih 5 hari mikirinnya...

"yang mana mbok??" sahut gue.

"ini lihat dulu".

Gue shock mintak ampun. Gilak aja. Teko nempel di tembok ternyata

KERAN....

Kali ini rasa penasaran gue, menyelamatkan hidup gue. Gue gatau nasib gue, kalau gue orangnya acuh tak acuh. Mungkin gue udah meninggal karna serangan jantung, ginjal berdarah, paru paru basah, dan hepatitis, akibat mengkonsumsi MIE REBUS TANPA KUAH dan AIR MINUM DARI  "TEKO"  YANG NEMPEL DI TEMBOK.

Selesai.

Ya begitulah cerita dari Axel temen gue, yang hampir mati dari hasil kejeniusan mboknya.
Sekian cerita gue.

Selasa, 04 Maret 2014

Perubahan

Sorry semuanya, gue udah lama engga nge-post lagi, bukan karna gue ga mau, tapi karna gue lagi banyak kegiatan, dari syuting film (asekk) sampe syuting di kasur (baca : tidur), gue juga lagi UTS (Ujian tengah semester).

Hmm. Pasti kita semua pernah merasakan, melakukan, atau mungkin menginginkan PERUBAHAN. Ada perubahan positif, dan ada perubahan negatif.

Perubahan memang membuat semuanya menjadi baru, dan tidak membosankan. Tapi perubahan juga menjadi sebuah hal yang menakutkan jika ada hal yang kita inginkan selalu sama, tiba-tiba berubah.

"Kita bakal kayak gini terus kan?"
"Iya, kita bakal kayak gini terus"
"Terus gimana kalo kita bakal berubah?"
"Kita gak akan berubah, gue akan pastiin kalo kita bakal selalu sama"

Janji gue, sebelum gue pisah sama sahabat gue dulu.
Gue bisa ngomong kalo semuanya akan selalu sama, tapi dalam kenyataannya gue pisah sama dia. Gue menemukan orang lain, dan semuanya berubah.

Tapi, pada akhirnya,
"Semua yang hilang akan selalu pulang"
Gue kembali sahabatan sama sahabat gue.

Ada perubahan yang membutuhkan waktu yang lama.
Ada juga perubahan yang hanya membutuhkan waktu seperti kita mengedipkan mata, menatap sesuatu, dan bahkan secepat kita bernafas setiap detiknya.

Saat gue lagi duduk di halaman SD gue dulu, SD Tegaljaya, menyendiri sambil menunggu kedatangan teman gue, gue menyadari bahwa tempat itu sudah berubah.
Got di depan SD sudah di semen. Gue masih ingat dulu gue pernah terjatuh di got itu. Di dekat pos satpam juga sudah dibuat semacam tempat duduk.

Saat gue berjalan melewati kantin di depan sekolah, perubahan besar terjadi. Kantin sudah tidak kecil lagi, mereka sudah merenovasinya.

Gue kembali ke dekat pos satpam, dan gue menatap sekeliling gue. Daun daun ditiup angin, menjauh dari posisi awalnya. Berubah lagi.

Hidup ini gak seperti film. Di film selalu punya akhir, entah sad ending atau happy ending. Selalu sama seperti itu, kecuali kalau kalau di film itu ada chapter 2 nya, yang berakhir berbeda, baru dinyatakan film itu akhirnya berubah.

Nah, kalau hidup ini, setiap sebuah kejadian pasti punya akhir, dan selalu berbeda beda. Tidak ada beberapa kejadian dalam hidup yang berakhir sama.

"Dulu kita pernah pisah kan? Sekarang kamu harus janji kalo kamu gak akan ninggalin aku."
"Aku gak bisa janji, tapi aku akan berusaha biar aku gak ninggalin kamu lagi."
"Kalo kamu gak janji, berarti kamu bakal ninggalin aku lagi?"
"Hm, yaudah deh, aku janji gak bakal ninggalin kamu lagi"

Itu janji gue, pada sahabat gue.
Gue ga tau, apa janji gue ini bakal berubah lagi. Tapi gue bakal berusaha, agar janji gue ini selalu gue jaga, selamanya.

"Segalanya pasti berubah, tinggal waktu yang menentukan, hanya saja kita harus berusaha agar segala yang berubah itu bisa menjadikan semuanya indah, intinya perubahan itu indah, tergantung dari cara kita menganggapnya."
-Lion Bagaskara

Sekian :)

Sabtu, 15 Februari 2014

Valentine Ter-Idiot

Hello, selamat hari Valentine penayangku :)

Sorry kalo telat sehari, karna kemarin gue sibuk banget, jadi gue gak dapet kesempatan buat nge-blog, makanya baru sekarang gue nge post, hehe :D

Kali ini gue akan cerita tentang pangalaman gue pas valentine kemarin.

Pagi itu gue bangun dalam keadaan pusing, gue cek handphone, dan banyak orang yang membuat personal message di BBM, "Happy Valentine's day". Norak banget. Beberapa detik kemudian gue ikutan buat.

Gue mandi dan siap-siap lalu berangkat ke sekolah. Sampai di sekolah, gue menyadari kalo gue berangkat kepagian. Lalu gue masuk kelas dan langsung tidur di kursi, dan beberapa saat kemudian, temen gue, Bima, mengagetkan gue dengan berteriak,

"Happy Valentine!!!"

Gue kaget, dan langsung bangun. Dan Bima, tanpa rasa bersalah, karena telah membangunkan tidur nyenyak gue, pergi keluar kelas.
Gue terdiam beberapa saat, dan baru inget kalau catetan IPA gue ngga lengkap. Sebenernya gue udah pinjem catetan IPA temen gue, seminggu yang lalu, tapi selama seminggu ini, gue ngga ada kesempatan nyatet, karena sibuk (baca : main terus).

Akhirnya gue selesai mencatet bersamaan dengan bel masuk. Sepanjang pelajaran, gue sedikit ngga serius karena kepala gue masih pusing.

Pas pelajaran TIK, gue disuruh keluar kelas, buat latian upacara. Setelah itu bel istirahat berbunyi, dan semua anak keluar kelas.
Setelah istirahat, gue masuk kelas, dan saat itu adalah pelajaran mandarin. Sorry, gue ngga bisa nyatet semua ceramahnya Lao Shi.

Setelah itu, gue dipanggil lagi buat membagikan surat valentine. Gue pun membagikan surat ke kelas 7.
Setelah itu, gue kembali ke kelas, dan ternyata gue mendapat 3 surat.

Bel pulang sekolah pun berbunyi, dan salah satu temen gue memberi gue cokelat, katanya dari sahabat gue. Setelah gue berpikir 5 hari (hanya bercanda), akhirnya gue tau siapa yang ngirim cokelat ini.

Saat gue berjalan melewati balkon sekolah, gue melihat ada yang lagi menyatakan cinta, dan ada yang lagi berduaan.
Gue pun menyadari bahwa saat itu gue bener bener sendirian. Jleb.

Gue pun pulang, dan sepanjang perjalanan gue memakan cokelat dari sahabat gue, dan karna perasaan gue lagi campur aduk, rasa cokelat yang harusnya manis menjadi tawar. Memang rasanya udah ngga seperti tahi lagi, tapi masih aja, rasanya seperti ada yang kurang. Hati gue kosong.

Ya, seperti itulah rasanya.
Valentine ter-idiot yang pernah gue alami.
Terjebak dalam perasaan sendiri itu gak enak ya.
Liat orang lagi pacaran pas valentine, jadi pingin punya pacar.
Tapi komitmen gue memaksa gue untuk tetap bertahan dan menjomblo, dan tentunya tetap menanti.
Gue heran, biasanya gue liat orang pacaran pas hari biasa, rasanya biasa aja.
Tapi, hal yang berbeda gue rasain pas hari valentine. Rasanya lebih sakit dari biasanya.
Kalo ada orang yang juga sakit karna ini semua, berarti kita sama.

Haruskah gue tersiksa demi orang yang gue cintai? Kayak nya ngga deh.
Tapi sampai kapan gue harus gini?

Gue juga pingin bahagia.
Tapi gue gak bisa.
Apa gue harus sedih terus?
Sedih karena cinta yang gak terbalas ini?

Saat ini gue cuma bisa mengikhlaskan semua.
Ya, just let it flow aja.

Sekian :)

Sabtu, 01 Februari 2014

Lao Shi's Quotes Part 1

Malam minggu ini, tiba-tiba gue jadi pingin nge-blog pake laptop, karna akhir akhir ini gue lebih sering nge-blog pake handphone. 

Gue punya guru mandarin, yang gue panggil Lao Shi, hari ini beliau masuk ke kelas dengan keadaan marah, karena banyak yang mendapat nilai merah hasil mengerjakan tugas, termasuk gue. Beliau ceramah sepanjang pelajaran, dan karena gue lagi bosen banget, jadi gue catet semua yang keluar dari mulut Lao Shi, jadinya sih kayak gini,

"Manusia berjalan seperti naik gunung,
pertama enteng,
melewati tingkatan-tingkatan,
Sampai melewati KKM (Dasar minimal),
Adalah daerah aman,
KKM : Nilai aman,
Daerah aman harus kita capai,
BIla dengan mencontek, otak kalian kosong,
Ilmu harus ditampung sedikit demi sedikit,
Dalam perut ibu 9 bulan harus keluar,
Setelah 8 bulan kalau tidak bisa tengkurap, ada masalah,
Umur 1,5 tahun belum bisa jalan, ada masalah,
Umur 2 tahun belum bisa bicara, ada masalah,
TIDAK BISA DIBELI,
Tidak bisa capai KKM, GAGAL,
UN soalnya adalah standart,
Jika sekolah bagus bisa dilewati, berhasil.
Tidak usah khawatir jika mencapai KKM dengan berusaha,
Mencontek, belas kasihan, tidak ada gunanya,
Menyesal, tidak ada gunanya,
KIta hidup ada jenjang kehidupan, harus kita lewati,
Belajar sampai tua, selamanya,
Mengikuti jalan kehidupan manusia yang benar,dengan perjuangan,
Latihan yang paling baik adalah HURUF KANJI.
Bahasa mandarin diperlukan di seluruh dunia.
Mendapat manusia yang berkualitas,
Tidak senang tidak apa, ingat saja yang harus ditulis, diikuti.
Merupakan suatu kedisiplinan,
Memberi yang paling diperlukan,
Kadang manusia merasa kecewa,
Tidak bisa dipaksa,
KEGAGALAN KALIAN ADALAH KEGAGALAN ORANG TUA,
Sebelum Tahun Baru, pekerjaan tahun lalu dibereskan,
Tugas tidak boleh ditunda,
Jika dilatih akan bisa mengrjakan,
Jiwa didalam memanggil kalian, "Harus Diselesaikan."






*) NB : Gambar ini adalah sebuah objek yang digambar Lao Shi di papan tulis tadi.


Sebenarnya jika kata-kata ini dimasukkan ke buku filsafat, pasti akan jadi best seller.
Tapi ada satu hal yang gak gue mengerti,

Apa hubungannya, "KKM, DALAM PERUT IBU, UN, JALAN KEHIDUPAN, HURUF KANJI (oke ini makin ngawur), dan TAHUN BARU?"

Sumpah gue gak ngerti, biarkan saja menjadi misteri, Filosofi Lao Shi.

Sekian :)

Kamis, 30 Januari 2014

Rasa Cinta yang Tak Pernah Hilang

Oke, gue tau gue udah bertahun tahun ngga nge-blog, tapi, gue punya alasan yang jelas yang bikin gue ngga bisa nge-blog.

Pertama, pekerjaan rumah gue lagi banyak, jadi gue sibuk ngerjain pekerjaan rumah.

"Lion, setrika bajumu!"
"Iya bu"
"Sapu kamarmu, beresin kasurnya!"
Iya bu"

Gue pergi ke kamar, dan gue tidur.

Kedua, gue belum punya ide yang bagus buat nge-post, ide gue habis buat bikin naskah teater yang super panjang itu.

Bahkan ada beberapa orang yang bertanya kenapa gue jarang nge-blog lagi, dan gue punya satu jawaban yang dapat mewakili semua rasa penasaran mereka,

Sorry, gue lagi sibuk."

Hm, gue yakin loe semua pernah merasakan yang namanya mencintai dan dicintai.

Saat kita mencintai seseorang, otak kita secara otomatis membuat sebuah pernyataan,

"Gue harus bikin dia bahagia."

Biasanya, orang yang mencintai secara berlebihan itu melakukan berbagai cara untuk membuat orang yang dicintai nya merasa senang, bahkan harus sampai berkorban waktu, uang, dan lain lain. Tapi, kebanyakan orang malah senang dengan hal tersebut.

"Gapapa, yang penting dia bahagia."

Itulah alasan yang sering banget gue denger.

Gue juga dapat merasakan yang namnya mencintai, kalau dilihat-lihat, gue termasuk orang yang mencintai secara NORMAL. Kenapa begitu?
Pertama, gue rela berkorban waktu, uang, dan lain lain, demi orang yang gue cintai, tetapi hanya untuk waktu tertentu.
Kedua, apa yang gue lakukan untuk orang yang gue cintai ini, hanya untuk menjaga dia. Gue gak berniat sama sekali untuk memiliki dia, kadang kadang sih muncul perasaan yang bilang,

"Yon, loe harus dapetin dia."

Tapi seiring berjalannya waktu, gue sadar gue gak bisa sama dia, gue udah nganggep dia kayak adek gue sendiri.

Tapi, apa jadinya jika orang yang kita cintai itu tidak memberikan respon yang meyakinkan juga? Beberapa orang juga akan berpikir dua kali untuk tetap bertahan dan mencintai.

Bahkan, lama kelamaan juga orang akan kehilangan rasa cintanya.
Itu akan menjadi sebuah hal yang mengerikan bagi kita semua.

Tapi, menurut gue, rasa cinta itu tidak pernah hilang.
Seperti sebuah benda, cinta dapat berubah wujud.
Contohnya, cinta yang berwujud keinginan untuk memiliki, bisa berubah menjadi cinta yang berwujud persahabatan.

Gue pernah ngalamin itu semua.

"Gue cinta sama loe, gue pingin banget bisa milikin loe, gue pingin sama loe!"

Menjadi,

"Gue gak lagi ada niat buat milikin loe, gue cuma ingin sahabatan sama loe, dan gue harap gak ada yang misahin kita."

Dua hal yang sangat bertolak belakang.

Kata orang, persahabatan yang dilandasi cinta, tidak akan bisa bertahan lama.
Tapi buat gue, wujud cinta lah yang jadi pembeda.
Benar, jika persahabatan yang dilandasi cinta ingin memiliki, tidak dapat bertahan lama.

Tapi, persahabatan yang dilandasi oleh cinta persahabatan itu sendiri, gue yakin bisa bertahan lama.

Sekitar setahun lebih gue bersahabat sama ayu (bukan nama sebenarnya). Meskipun kita sering berantem, beda pendapat, tapi karena cinta persahabatan, buktinya gue bisa bertahan.

Jadi, intinya, rasa cinta itu ngga pernah hilang, hanya berubah wujud.

Sekian :)

Kamis, 16 Januari 2014

Curhat dan Naskah Teater

Di malam hari ini, gue galau lagi. gue bingung kenapa gue bisa galau, padahal selama beberapa hari ini gue gak pernah galau lagi. Mungkin karena saat ini perasaan gue lagi campur aduk.
Pertama, gue kesel sama Agus, karna dia Egois. Pas pelajaran Bahasa Bali, terjadi percakapan singkat antara gue dan Agus.

"Gus, kasi tau gue dong, satu nomer aja"
dia pun menjawab,
"Ntar yon"

Lalu gue lihat Agus ngobrol sama Viony, agak lama. gue agak curiga. benar saja. setelah gue amati beberapa saat, Ternyata Viony bertanya kepada Agus, pertanyaan yang sama dengan pertanyaan gue, tetapi menurut gue, dengan waktu selama itu, sepertinya banyak jawaban yang Agus berikan pada Viony. Mood gue berubah jadi pingin lempar Agus dari lantai dua.

Kedua, gue lagi ngerjain tugas Seni Budaya, yaitu membuat naskah teater.Sebenar nya anggota kelompok gue itu 12 Orang, tapi entah kenapa yang disuruh mengerjakan cuma gue sendiri. Jadi semaleman gue bikin naskah teater, dan akhirnya jadilah naskah yang menurut gue agak ngga jelas.



LOMBA SENAM

Pemain :
Arya Gemilang Bima Sakti sebagai Arya
Joshua Christo Godlief Soenarjo sebagai Godlief
Lionardo Aditya Bagaskara sebagai Bagas
Natasya Thania Kristanto sebagai Thania
Kadek Wulan Noviana Aryesta sebagai Novi
Jonathan Andre Haryanto sebagai Tetelo
Pandu Darmawan Singgih sebagai Singgih
Andrea Louisa Doren sebagai Narator
Juan Luigi Tedjoputro sebagai Tedjo
Yeremia Bramantyo Soetrisno sebagai Soetris
Vincent Abraham Juwono sebagai Mamat
Kevin Andrean Handalukman sebagai Richard


N             : Pada suatu hari Bagas dan Godlief, anak SMP Maju Mundur, sedang membicarakan lomba senam yang diadakan oleh sekolah mereka. Mereka ingin membuat brosur untuk dibagikan ke sekolah sekolah lain.
Bagas    : Godlief ! (Berteriak) gimana kalo kita buat brosur.
Godlief : Butuh berapa ? 100rb? 200rb? (Hening sejenak) Tapi gue cuma punya 1000, itupun buat jajan sebulan.
Bagas    : Miskin banget lo !
Godlief : Biarin dah L

N             : Akhirnya mereka membuat brosur memakai uang Bagas.
Bagas    : Kan bikinnya pake uang gue nih, gimana kalo loe yang bagiin brosur ini  (tertawa kecil)
Godlief : Yaudah, Whatever will be will be. (Tersenyum pasrah).
Bagas    : Sok english lo ! (Tertawa lebar )
Godlief : Gapapalah dikit dikit

N             : Akhirnya Godlief pun pergi ke taman kota untuk membagikan brosur. Di taman kota, Godlief menempelkan brosur di punggung Arya, anak SMP Pantang Maju, yang disangka tiang listrik.

Arya       : Loe kira gue tiang listrik !? (Marah)
Godlief : Hehehe maaf ya, mirip sih, makanya jangan Gendut (sambil tertawa)
Arya       : Kan kurus. Apaan sih ? (Sambil menarik brosur dari punggungnya) oh, jadi loe ngajakin gue lomba senam. Oke gue ladenin.

N             : Lalu Arya pergi ke rumah Mamat.

Arya       : Mat! Mamat! ( Menggedor pintu)
Mamat : Apaan sih? Gue lagi nulis blog ni.
Arya       : Loe mau ikut lomba senam gak?
Mamat : Lomba senam? Dimana?
Arya       : Di...
Mamat : Gue ikut! (Berdiri)
Arya       : Oke, kita ajak Richard juga.
Mamat : Sip

N             : Lalu Arya dan Mamat pergi kerumah Richard. Sesampainya dirumah Richard....

Arya       : Richard!! (Berteriak)
Richard : (Membuka pintu) Hai sayang.
Arya       : (Menatap Mamat) Bener ni kita ngajak dia?
Mamat : Mau gimana lagi, sekolah kita kan muridnya Cuma tiga.
Richard : Apa kabarmu sayang?
Arya       : mat, CABUT YUK!

N             : Akhirnya Arya dan Mamat pergi dari rumah Richard, di perjalanan mereka bertemu dengan Tedjo, Soetris, dan Tetelo,  anak dari sekolah SMP Pantang Mundur.

Tetelo   : Ada apa kalian kesini? (memasang muka sombong)
Arya       : Kita mau nawarin loe buat ikut lomba senam, loe mau gak?
Tetelo   : Boleh, apa sih hadiah nya? Mau gue tambahin? Gue kan saudagar jagung
Soetris  : Butuh polis Asuransi? Kematian? Kecelakaan? Pendidikan? Atau Jaminan Hari Tua?
Tedjo    : Butuh konsumsi? Gue saudagar Rambak lho
Mamat : Taudah kalian kaya, kita miskin.
Soetris,Tedjo, Tetelo : (Bersama-sama)  HAHAHAHAHAHAHA

N             : Keesokan harinya, perlombaan pun dimulai.

Thania   : Selamat Pagi semua, saya sebagai MC akan membuka acara lomba senam ini. Sebelum itu, marilah kita sambut 2 Juri yang sudah menggeluti dunia per-juri-an selama kurang lebih..... 2 Minggu. Novi dan Singgih !
Novi dan Singgih               : (Sambil memasuki panggung) Halo semua nya.
Richard : Ini lomba apa ya?
Arya       : Loe jangan malu maluin gue dong, ini kan lomba Mancing.
Mamat : Kan senam, bego banget kalian berdua.
Thania   : Baiklah kita mulai saja, Kita sambut , penampilan pertama, dari Tuan Rumah, SMP Maju Mundur!
Bagas dan Godlief            : (senam)
Novi                                       : Senam yang cukup baik untuk sebuah pembukaan.
Singgih                                  : Ya saya setuju.
Bagas dan Godlief            : Terimakasih

N             : Tiba tiba terjadi perdebatan antara SMP Suka Mundur dan SMP Suka Maju.
Tetelo   : Eh, miskin loe! (berteriak  kearah Arya, Mamat, dan Richard)
Arya       : Daripada loe, kaya! (tertawa)
Soetris  : Emang apa salah nya jadi orang kaya?
Arya       : Oh iya, apa ya? (menatap Mamat dan Richard dengan memasang wajah bodoh).
Mamat dan Richard         : (diam)

Thania   : Penampilan kedua, dari SMP Pantang Maju!
Mamat, Arya,dan Richard             : (senam)
Richard : (Salah gerakan)

Singgih  : Senam yang lumayan bagus, walaupun teman kamu tadi salah gerakan.
Mamat : Maaf, dia bukan teman saya.
Arya       : Iya, kita gak kenal sama dia.
Richard : Ini lomba senam ya?

Thania   : Baiklah, penampilan terakhir dari SMP Suka Maju!

Tedjo, Soetris, Tetelo     : (senam)
Novi       : Senam yang sangat bagus sekali, saya tidak bisa berkata apa apa
Singgih  : Kan kita dibayar buat berkomentar, kok kamu malah gak bisa berkata apa apa sih?
Novi       : tapi kan...
Singgih  : Gak ada tapi tapian!

N             : Akhirnya Juri pun berunding, dan setelah beberapa saat tibalah saatnya penilaian.

Novi       : Kita berdua telah berunding, dan memutuskan yang menjadi pemenang adalah..
Singgih  : SMP Suka Maju!
Tedjo, Soetris, Tetelo     : Hore kita menang! (Bersorak)
Arya       : Yah kok kita kalah?? (sedih)
Mamat : Biasanya di sinetron sinetron, yang menang kan yang miskin, bukan yang kaya.
Bagas    : Tapi ini kan bukan di sinetron. This is real life friends.
Novi       : (Menoleh kearah Arya dan  Mamat)  Apa kalian gak liat gimana penampilan teman kalian itu? (Menunjuk Richard)
Arya dan Mamat              : (Menatap Richard)
Richard : Hai Sayang.

N             : Akhirnya lomba selesai, seluruh peserta dan juri meninggalkan panggung. Beberapa bulan kemudian, Richard ditemukan tewas mengambang di sebuah sungai, dengan sebuah luka bacokan di kepala, oleh mainan power rangers. Belakangan ini diketahui bahwa pembunuhnya adalah Arya dan Mamat.


-SELESAI-


Perlu diperhatikan bahwa naskah teater ini ASLI buatan gue.
Selamat malam.

Minggu, 12 Januari 2014

Pertemuan dengan Ayu

Setelah sekian lama vacuum dari blog, karena berbagai macam masalah, akhirnya saat ini gue bisa nge-blog lagi.

Banyak cerita yang sebenarnya ingin gue share kepada kalian semua, penayang setia blog gue. Tapi kali ini, gue akan cerita, tentang sahabat gue, dari pertama gue kenal sama dia, sampai sekarang.

Banyak yang penasaran siapa kah nama sahabat gue ini. Dia bukan krisnawan (gue gak mau di cap homo gara gara gue sering pergi berdua sama krisnawan), dia seorang cewek, pernah buat gue jatuh cinta setengah mampus sama dia, namanya Ayu (bukan nama sebenarnya, bukan juga nama samaran *nah terus itu nama apa?)
Okey, satu post gue ini, gue dedikasikan untuk dia.

Awal pertemuan gue sama dia itu, pas kelas 6 SD. Dia itu suka sama salah satu temen gue. Nah gue jadi perantara mereka berdua. Hal yang paling gue inget saat itu adalah saat dia marah marah gak jelas gara gara gue add fb nya dia.

"Heh ngapain kamu add add aku!?"

"Emang gak boleh?"

Hening.

Sampai sekarang gue masih sering membayangkan itu dengan raut wajah "gile lu ndro".
Bisa kalian bayangkan?

Oke. Beranjak ke jenjang yang lebih tinggi, satu tingkat, SMP. Waktu makin berlalu, hubungan gue sama dia juga makin deket. Kita sering bertukar cerita tentang kejadian kejadian yang kita alami, setiap hari. Gue orang nya bosenan. Tapi saat gue chat sama dia, gue gak merasa bosen, sama sekali.

Lalu akhirnya sekitar bulan Juni kita memutuskan untuk bersahabat. Hari hari gue jalani dengan bahagia. Gue gak pernah merasa bosen, gara gara ada dia. Dia sering cerita tentang kesehariannya, begitu pun juga sebaliknya.

"Apa sih yang buat gue nyaman kalo deket dia?"

Pertanyaan itu sering muncul dalam benak gue, dan sampai sekarang menjadi pertanyaan yang belum bisa gue berikan jawabannya.

Kita semakin dekat, dekat dan dekat setelah kegiatan pelatihan OSIS. Gue udah nganggep dia itu kayak adek sendiri.

Setiap kali tangan gue ingin menggenggam tangan dia, muncul kata kata ini dalam hati gue,

"Dia cuma sahabat lu yon, ngga lebih."

Dan gue, langsung mengurungkan niat gue. Selalu seperti itu.

Suatu hari, dia main ke rumah gue, sama temen temennya, yang juga temen temen gue. Dari sore, sampai malem, kita main gitar berdua. Gue merasa deket banget sama dia di hari itu. Hari bersejarah bagi gue, malam minggu yang menurut gue udah lebih dari cukup.

Selang beberapa hari, gue kerumah temen gue, buat ngerjain PR Matematika. Kebetulan dia juga ada disana. Sambil mengerjakan PR, gue tuker tukeran hp sama dia.
Dan suatu momen bersejarah terjadi. Gue baca di sebuah buku, yang mengatakan bahwa,

"Cinta pada pandangan pertama itu terjadi setelah 8 detik, saat dua orang bertatapan".

Gue gatau, tapi yang jelas gue udah sekitar satu menit tatap tatapan sama dia. Gue bukan lagi main kuat kuatan mata, gue serius.
Satu lagi, saat temen temen gue keluar buat beli jajan, hanya gue dan dia di ruangan itu, gue berkata dalam hati,

"Ini momen yang pas yon"

Gue tiduran di samping dia, gue beranikan diri gue untuk pegang tangan dia, dan gue ingin teriak keras keras,
"Gue suka sama elu!!"
Tapi, nyatanya, sampai gue melepas genggaman gue, tidak ada satupun kata yang terucap dari mulut ini.

Gue pun pulang kerumah dengan perasaan kecewa. Gue menyendiri di kamar. Sambil merenung, gue menyadari bahwa,

"Cinta gue berat di nyali"

Malam itu, gue tutup dengan mendengarkan lagu dari Adera, judul nya "Melewatkanmu" , yang sukses mengungkapkan isi hati gue, dengan lirik lagu yang sama persis dengan apa yang sedang gue rasakan hari itu.

Akhirnya gue punya pacar, dia juga sama. Gue gak pernah komunikasi lagi sama dia, dan akhirnya gue memutuskan hubungan persahabatan gue dengan dia.

Akhir akhir ini gue jadi sering nulis nulis puisi ga jelas, gue juga gatau ini pantes dibilang puisi atau ngga, dan ada suatu puisi, yang gue tulis khusus buat dia, ini.

Sahabatku, kamu dimana?
Ingatkah kamu saat dulu kita saling bercerita?
Tak rindukah dirimu akan saat saat itu?
Atau mungkinkah dirimu sudah lupa pada itu semua?
Akankah aku akan terus bertanya tentang dirimu? Tentang keadaanmu?
Àku harap sekarang kamu sudah bahagia.
Tapi, bisakah kita ulang cerita kita lagi? Tanpa cinta diantara kita.
Karna cinta yang membuat kita berpisah.

Sekarang, gue udah putus, dan dia makin langgeng. Dari semua yang gue alamin ini, Gue belajar satu hal,

"jika cinta yang buat gue dan dia berpisah, maka cinta juga yang akan mempertemukan gue dan dia, lagi"

Gue dapet sebuah filosofi, isinya adalah,

"Jika cinta dapat membuat tahi jadi rasa cokelat, cinta yang tak terbalas bisa membuat cokelat jadi rasa tahi".

Semua sudah berubah, berjalan maju, dan gue yakin semua yang sudah terlewat gak akan kembali lagi. Tapi sampai sekarang,

"Kenapa setiap kali gue makan cokelat, rasanya masih seperti tahi?"

Minggu, 05 Januari 2014

Arti Sebuah Lagu Bagi Setiap Orang

Hari ini, hari terakhir gue bisa santai dalam menulis blog ini. Karna mulai besok gue udah masuk sekolah, dengan jadwal pelajaran yang makin padat. Tentunya waktu gue untuk mengurus blog ini sedikit berkurang.
Karna gak ada pengalaman gue yang cukup berarti di hari ini, maka kali ini kita akan membahas tentang arti lagu bagi setiap orang.

Secara keseluruhan, Lagu merupakan gubahan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal (biasanya diiringi dengan alat musik ) untuk menghasilkan gubahan musik yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan (mengandung irama). Dan ragam nada atau suara yang berirama disebut juga dengan lagu.
Ribet ya, iya soalnya gue copas dari wikipedia. Hehehe.

Tapi bagi orang orang, lagu itu sendiri memiliki arti yang berbeda.
Menurut arief muhammad, lagu itu adalah penanda waktu. Memori di otak secara otomatis mengaitkan momen dalam hidup ketika mendengarkan lagu tertentu.

Menurut temen temen gue, lagu itu merupakan sesuatu yang bisa mengungkapkan perasaan yang sedang dialami.
Misalnya, saat sedang sedih, orang orang akan mencari sebuah lagu yang di dalam lirik lagu tersebut, terdapat kesamaan cerita dengan yang sedang dialami oleh orang tersebut.
Contoh : Orang yang sedang berada jauh dari pasangannya mendengarkan lagu Dear God, yang menurut gue, lagu itu bercerita tentang seorang yang memohon kepada Tuhan untuk menjaga wanita yang disayanginya.

Ngomong ngomong soal lagu Dear God, berawal dari 3 Tahun lalu, pas lagi main game sepakbola PS 2, gue denger soundtrack nya, bagus banget. selesai main, gue tanya ke operator, lagu apakah itu. operator pun menjawab, "itu lagu DEAR GOD dek". lalu gue pun pulang dan mendownload lagu itu. akhirnya
Gue pun akhirnya tau bahwa pencipta lagu itu adalah Avenged Sevenfold. Berkali kali ganti handphone, lagu itu tetap mengisi urutan pertama di playlist gue.
dan sampai sekarang, setelah 3 tahun berlalu, lagu itu tetap menjadi
favorit gue. selamanya.

Gue pernah deket sama seorang cewek, dan suatu hari gue pernah menyanyikan lagu dear god ke cewek tersebut. Dan sekarang, saat gue mendengarkan lagu dear god di handphone, gue selalu inget kenangan tersebut, dimana gue bernyanyi untuk cewek tersebut.

Banyak lagu yang mengingatkan gue pada seseorang. Banyak juga lagu yang mengingatkan gue pada kenangan yang diberikan orang lain pada gue.
Intinya, bagi gue, beda lagu beda orang, cerita, dan kenangannya.

Jadi menurut gue, lagu itu merupakan alat yang bisa kita gunakan untuk mengenang masa lalu, singkatnya, lagu adalah pengingat kenangan.

Nah, sekarang waktunya bagi gue untuk bertanya.
Apakah arti sebuah lagu bagi kalian?
Silahkan dijawab :)

Jumat, 03 Januari 2014

Kucing Pertigaan

Ya, 1 tahun sudah berlalu, kini saatnya kita menapak ke jalan yang baru, di tahun kuda kayu, 2014.
Jujur, di tahun 2013 yang lalu, gue mendapat banyak pengalaman berharga, yang pastinya gak akan gue lupain.
Tapi, sekarang bukan waktunya flashback.
Lebih baik kita buka lembaran baru, kita tulis cerita baru dengan goresan pena kehidupan kita sendiri.

Di awal tahun ini, gue akan menceritakan MENGAPA blog gue ini, dinamakan Kucing Pertigaan.
Apa penyebabnya, apa cerita dibaliknya, kalian akan tau semuanya, okay, kita hitung mundur saja..
4...
3...
2...
1...
Cekidot !

Awalnya, pada suatu hari gue dan krisnawan, baru saja selesai latihan band, ya, gue itu suka musik, musik itu bagian dari hidup gue.
Sepanjang perjalanan, gue sibuk bermain hp, sehingga tidak memperhatikan jalan.
Akhirnya di pertigaan dekat rumah gue, gue dan krisnawan HAMPIR menabrak seekor kucing. Krisnawan yang kaget langsung merespon dengan melempar kucing tersebut dengan batu, gue malah tertawa terbahak bahak melihat ekspresi wajah krisnawan.

Gue pun menjalani hari hari seperti biasa. Tapi, semakin hari gue semakin sial. Gue gak tau kenapa. Dan besok nya gue baru inget kejadian dimana gue hampir menabrak kucing yang tak berdosa. Mampus, gue kena kutukan kucing.

Dan benar saja, kesialan gue ini juga berimbas pada temen gue, tito. Waktu itu saat sedang ngeprint tugas bahasa inggris, uang nya tito gak cukup untuk bayar ongkos ngeprint. Saat itu dia sedang bersama gue, dan gue pun juga ngga bawa uang, Yes. Akhirnya tito pulang mengambil uang, dan gue pun harus menjadi sandera di warnet itu, sambil menunggu kedatangan tito. (Gila ya, gue udah kayak barang gadai aja, ada uang barang kembali).
Suatu hari, gue lagi iseng iseng youtube-ing, cari film yang bagus. Akhirnya gue ketemu sebuah film, "kambing jantan" karya idola gue, bang Raditya Dika. Bagi yang belum pernah nonton, film ini bercerita tentang sebuah kisah cinta jarak jauh (LDR) antara dua orang manusia (asekk). Awalnya sih mereka sama sama di indonesia, tapi sang cowok harus melanjutkan kuliahnya di australia. Hari hari mereka dipenuhi dengan kesulitan berkomunikasi karena jarak yang jauh. Tiba tiba masa lalu sang cowok datang dan mengusik hubungan mereka (raditya dika dan ceweknya).
Akhirnya mereka pun memutuskan untuk berpisah.
Ending yang sangat mengharukan. Terbayang perasaan keduanya saat harus berpisah.
Di salah satu scene, ada yang membuat gue tertarik. Si cowo (raditya dika) ini, seneng nulis blog, menceritakan tentang segala pengalamannya. Gila. Dia lalu membukukan isi dari blognya, dan jadi best seller. Sekarang siapa sih yang gak tau Raditya Dika?

Nah, melihat itu semua, gue jadi terinspirasi buat nge-blog juga. Ya harapan gue sih bisa mengikuti jejak bang Radith, yang sukses jadi penulis terkenal.
Sekarang, tibalah saatnya penentuan nama untuk blog baru gue ini. Tiba tiba gue teringat sama kucing yang hampir gue tabrak di pertigaan.
"Ah, Kucing Pertigaan".

Akhirnya, kucing pertigaan adalah nama resmi dari blog gue, ya, cerita sehari hari anak konyol.
Gue anggap ini adalah titik balik dari kesialan yang menimpa gue. Sekarang gue udah gak diganggu lagi sama kesialan itu. Gue harap kedepannya gue bisa tambah maju.
Sekian dari gue.
Be a nice year, 2014.

NB : gambar ini adalah kucing milik teman gue, axel auditama, fans berat blog gue (katanya sih gitu), kucing ini namanya bruno, yang sekarang jadi maskot dari blog gue, Kucing Pertigaan.

Nonton deh